Pendahuluan

Masa awal kehidupan adalah periode kritis yang menentukan tumbuh kembang anak di masa depan. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan adalah melakukan skrining pada bayi baru lahir. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi dini kondisi atau permasalahan kesehatan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata.​Ayo Sehat

Apa Itu Skrining Bayi Baru Lahir?

Skrining bayi baru lahir adalah pemeriksaan awal yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kondisi kesehatan tertentu pada bayi yang baru lahir. Pemeriksaan ini penting karena beberapa kondisi kesehatan tidak menunjukkan gejala pada awal kehidupan, namun dapat berdampak serius jika tidak ditangani sejak dini.​

Jenis-Jenis Skrining Bayi Baru Lahir

Berikut adalah beberapa jenis skrining yang umum dilakukan:​Ayo Sehat+1Indonesia Health Ministry+1

  1. ​Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi hipotiroidisme kongenital, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid bayi tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Deteksi dini penting untuk mencegah keterlambatan perkembangan fisik dan mental.
  2. ​Skrining Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK)
    HAK adalah kelainan genetik yang memengaruhi produksi hormon oleh kelenjar adrenal. Skrining ini membantu mendeteksi kondisi tersebut agar dapat ditangani segera.
  3. ​Skrining Defisiensi Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase (G6PD)
    Defisiensi G6PD dapat menyebabkan anemia hemolitik jika bayi terpapar zat tertentu. Skrining ini penting untuk mencegah komplikasi serius.
  4. ​Skrining Penyakit Jantung Bawaan Kritis (PJB Kritis)
    Pemeriksaan ini menggunakan oksimetri nadi untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah, membantu mengidentifikasi kelainan jantung bawaan yang serius.
  5. ​Skrining Pendengaran
    Deteksi dini gangguan pendengaran penting untuk perkembangan bahasa dan komunikasi anak. Skrining ini biasanya dilakukan sebelum bayi berusia satu bulan.

Manfaat Skrining Bayi Baru Lahir

Melakukan skrining pada bayi baru lahir memiliki berbagai manfaat, antara lain:​Iris+2Ayo Sehat+2Indonesia Health Ministry+2

Prosedur Skrining Bayi Baru Lahir

Prosedur skrining biasanya melibatkan pengambilan sampel darah dari tumit bayi, yang kemudian dianalisis di laboratorium. Untuk skrining pendengaran, digunakan alat khusus yang mengukur respons pendengaran bayi terhadap suara.​

Waktu Pelaksanaan Skrining

Skrining sebaiknya dilakukan dalam beberapa hari pertama setelah kelahiran, idealnya sebelum bayi berusia 7 hari. Namun, beberapa skrining seperti pendengaran dapat dilakukan hingga bayi berusia satu bulan.​

Peran Orang Tua dalam Skrining

Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan bayi mendapatkan skrining yang diperlukan. Diskusikan dengan tenaga medis mengenai jenis skrining yang tersedia dan manfaatnya bagi bayi Anda.​

Kesimpulan

Skrining bayi baru lahir adalah langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan optimal si kecil. Dengan deteksi dini, banyak kondisi kesehatan dapat ditangani lebih efektif, memberikan bayi Anda awal kehidupan yang sehat dan bahagia.​Iris+2World Health Organization (WHO)+2World Health Organization (WHO)+2Ayo Sehat


Referensi:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *